Jumat, 02 November 2012

Objek Wisata Kab. Buol Lebih Dikenal di Situs WIKIPEDIA

Lagi iseng cari tempat objek wisata di Indonesia, Akhirnya dapat juga Muncul seluruh objek wisata yang ada di seluruh Indonesia salah satunya dari Sulawesi Tengah,
Tak tanggung2 di dalamnya Obejk wisata Kabupaten Buol yang berada di Posisi teratas
Yaitu Pasir Putih Paleleh dan Batu Susun Pantai Lakea tidak hanya itu saja hanya Pasir Putih Paleleh saja yang punya keteranganya
Berikut Objek Wisata tersebut

SULAWESI TENGAH
  • Pasir Putih Paleleh
Salah satu objek wisata terkenal di kabupaten buol adalah Deretan beberapa Pulau yang terletak di desa Paleleh kecamatan Paleleh yang dapat di jangkau dengan menggunakan Speed Boat atau Jenis Perahu nelayan lainnya. Keindahan Pantai Pulau ini sangat indah dengan landmark yang khas berupa batuan dengan karang yang indah, berjarak kurang lebih 105 km dari kota Buol, Sulawesi Tengah. Kota Buol sendiri berjarak sekitar 600 km dari Palu dan Manado, Karena lokasinya yang cukup jauh ini maka pantai ini belum banyak dikunjungi para wisatawan, apalagi promosi wisata yang dilakukan masih sangat kurang. Keindahan pasir putih akan semakin memikat ketika laut surut. Untuk menuju lokasi ini dapat menggunakan kendaraan roda dua atau empat dari kota Buol yang memakan waktu kurang lebih 4 jam. Untuk mencapai Kota Buol dapat dilakukan melalui beberapa alternative rute perjalanan, melalui perhubungan udara ke bandara Pogogul dengan pesawat Merpati sekali seminggu dari Manado, Gorontalo atau Palu.
Sumbernya dari situs terkemuka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_tempat_pariwisata_di_Indonesia#Sulawesi_Tengah
sesuatu yang kurang kita sadari

Kamis, 01 November 2012

Profil Kabupaten Buol

Profil Kabupaten Buol



Wilayah Buol merupakan salah satu Kabupaten di provinsi Sulawesi Tengah yang beribukota di Lipunoto, secara geografis terletak di 0,35o- 1,20o LU dan antara120,12o- 122,09o BT. Daerah ini berbatasan dengan Laut sulawesi sekaligus berbatasn dengan Negara Philipina di utara, Kabupaten Toli-toli dan Kabupetn Parimo di selatan, Kabupetn gorontalo di Provinsi Gorontalo di timur, Kabupaten Tolitoli di barat. Luas wilayah daerah ini adalah 4.043, 57 Km2.

Secara administratif, daerah ini terbagi menjadi 9 Kecamatan, 98 Desa, dan 4 Kelurahan. Daerah ini mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan antara lain di sektor pertanian dengan hasil pertanian yang utama berupa bahan tanaman makanan yang meliputi padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang hijau, kedele untuk hasil perkebunan komoditi yanng dihasilkan didaerah ini berupa kelapa dalam, cengkeh, kakao, jambu mete, lada, kopi robusta. Dari komoditi perkebunan ini kelapa sawit menjadi komoditas unggulan, minyak goreng yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi dengan kandungan asam lemak yang rendah, perusahan kelapa sawit ini selain menyediakan lapangan usaha dengan menyerap tenaga kerja, pengolahan perkebunan kelpa sawit ini juga membeerikan pemasukan bagi kas Kabupaten.

Selain dari pertanian, Kabupaten Boul jiga memiliki potensi pertambangan terdapat potensi tambang emas, bijih besi, batu bara, pasir kuarsa, dan gas. Dari hasil pertanian dan perkebunan ini berdampak besar juga terhadap perdagangan. Perdagangan menjadi tumpuan mata pencaharian penduduk setelah pertanian. keberadaan infrastruktur berupa jalan darat yang memadai akan lebih memudahkan para pedagang untuk berinteraksi sehingga memperlancar baik arus barang maupun jasa, daerah ini juga telah memiliki Bandara Pogugol yang terletak di Boul, Dua buah Pelabuhan utama yaitu Pelabuhan Paleleh dan Pelabuhan Lokodidi, serta terdapat berbagai sarana dan prasarana pendukung diantaranya sarana pembangkit tenaga listrik, air bersih, gas dan jaringan telekomunikasi.


Sumber Data:
Sulawesi Tengah Dalam Angka 2006 / 2007
(01-9-2007)
BPS Provinsi Sulawesi Tengah
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 48, Palu 94114
Telp (0451) 483610, 483611
Fax (0451) 483612


Sumber :
http://regionalinvestment.com/sipid/id/displayprofil.php?ia=7207

Sumber Gambar:
http://www.cyberdharma.net/v2/index.php/cybernews.html%3Fstart
http://www.palu.bpk.go.id/?page_id=294

Rabu, 31 Oktober 2012

Persbul Buol Siap Ikuti Babak Play Off

Persbul Buol Siap Ikuti Babak Play Off

Rizki Daniarto - Jakarta



Persbul Buol Siap Ikuti Babak Play Off


Persiapan untuk menghadapi Babak Play Off terus dilakukan oleh Persbul Buol. Bahkan tim asuhan Kamaludin ini secara rutin menggelar latihan meski kompetisi Divisi Utama 2011-2012 telah usai. Latihan ini dilakukan dalam rangka persiapan untuk Babak Play Off yang rencananya akan digelar pada 29 September-3 Oktober 2012 mendatang.
Babak Play Off ini akan mempertandingkan tiga tim yang berada di peringkat kedua masing-masing grup Divisi Utama dan peringkat ke-11 Indonesian Premier League (IPL). Persbul Buol sendiri merupakan wakil dari Divisi Utama Grup 3. Klub ini akan bertarung bersama-sama PSLS Lhokseumawe (Grup 1), PSIR Rembang (Grup 2), dan Bontang FC (peringkat 11 IPL).
“Kami sebenarnya terus melakukan latihan. Kami juga siap untuk ikut Babak Play Off,” ujar Sekretaris Persbul Buol Iskandar A Nouk. Menurut Iskandar, timnya memang sudah berkoordinasi dengan tim-tim lain yang akan mengikuti babak ini. Timnya juga siap apabila pertandingan dihelat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. “Kami juga siap bila ada perubahan jadwal bila ada permintaan dari teman-teman klub lain,” imbuh Iskandar.
Menurutnya, timnya memang terus melakukan latihan rutin karena sesuai kontrak para pemain harus menyelesaikan pertandingan hingga akhir musim. “Dalam kontrak para pemain memang tidak disebutkan berakhir bulan apa, tapi akhir musim. Nah, karena Babak Play Off masih belum digelar, ya mereka harus tetap bermain untuk Persbul Buol,” jelasnya. Hanya saja dua pemain asing Persbul Buol, yakni Zou Bai Rou Darda dan Jorge Alberto Paredes tidak ikut latihan karena pulang ke negaranya masing-masing.(*) 

Kunjungan Bupati Buol ke Perwakilan BPKP Sulteng


Kunjungan Bupati Buol ke Perwakilan BPKP Sulteng 

Bupati Buol, dr. H.Amiruddin Rauf, SP.Og, MSi. berkunjung ke Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah untuk meminta arahan dari Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah, Sihar Panjaitan terkait Tata Kelola Pengelolaan Keuangan Daerah.



Dalam rangka persiapan pelantikan Bupati Buol bulan Oktober 2012, pada tanggal 3 Agustus 2012 pukul 15.00 WITA, Bupati Buol Terpilih periode 2012-2017 dr H.Amiruddin Rauf, SP.Og, MSi. yang akrab disapa dr. Rudi (mantan Direktur Rumah Sakit Undata Provinsi Sulawesi Tengah), yang menggantikan Bupati Buol yang lama Amran Batalipu (telah ditetapkan oleh KPK sebagai Tersangka), berkunjung ke Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah untuk meminta arahan dari Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah, Sihar Panjaitan terkait Tata Kelola Pengelolaan Keuangan Daerah.
Bupati Buol terpilih Amiruddin Rauf, memenangkan Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Buol yang digelar pada tanggal 4 Juli 2012 lalu dengan perolehan suara sebanyak 36.436 suara atau 48,77 persen yang mengalahkan petahana Amran Batalipu perolehan 29.755 suara 39,83 persen yang kini ditahan KPK terkait kasus suap perizinan hak guna usaha dengan lahan kelapa sawit.
 
Dengan terpilih sebagai Bupati Buol, Rudi mendapatkan tanggung jawab untuk mengelola keuangan daerah sesuai dengan prinsip good government dan membenahi area yang menjadi kelemahan pengelolaan keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Buol.
 
Kaper BPKP Sulteng bersedia membantu Pemerintah Kabupaten Buol dengan syarat Bupati Buol harus berkomiten untuk melakukan Good Government melalui Wilayah Tertib Administrasi (WTA) menuju Wilayah Bebas Korupsi. Bila demikian, Perwakilan BPKP Sulteng siap mendukung untuk mem-breefing Bupati/Wakil Bupati Buol dalam waktu dekat ini, melalui perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pertanggungjawaban anggaran.
 
(Humas BPKP Sulteng)

Gubernur Minta Semua Elemen Dukung Bupati Buol

Gubernur Minta Semua Elemen Dukung Bupati Buol

** Amirudin Rauf dan Syamsudin Koloi Dilantik

AWAL LANTIK: Amirudin Rauf dan Syamsudin Koloi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Buol oleh Gubernur Sulteng Longki Djanggola yang ditandai dengan penyematan tanda jabatan.
BUOL - Atas nama Presiden RI, Rabu kemarin (10/10) Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola MSi, secara resmi melantik Bupati dan Wakil Bupati Buol periode 2012-2017, dr Amirudin Rauf dan DR Syamsudin Koloi. Pelantikan dilaksanakan pada rapat paripurna istimewa di gedung DPRD Buol. Pelantikan ditandai dengan pembukaan sidang paripurna istimewa oleh Ketua DPRD Buol, Abdullah Batalipu. Gubernur Longki Djanggola saat menyampaikan sambutan, meminta kepada bupati dan wakil bupati yang baru saja dilantik, menyikapi secara baik arif dan bijak terhadap seluruh proses pembangunan di Kabupaten Buol saat ini. “Saya berharap sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan daerah lebih ditata lagi, dengan meninggalkan praktik-praktik manajeman yang kurang baik. Mempertahankan dan mengembangkan yang telah baik dan sekaligus mencari dan menemukan format yang lebih baik. Itu yang diimplementasikan di masa akan datang,” pinta orang nomor satu Sulteng itu. Demikian terhadap jajaran birokrasi pemerintahan di Kabupaten Buol, serta pemerintah pusat yang ada di daerah dan seluruh elemen masyarakat, Gubernur Longki berharap agar dapat mendukung sepenuhnya bupati dan wakil bupati Buol yang baru saja dilantik, dalam menjalankan roda pemerintahan. “Dengan turut aktif, merasa memiliki serta gigih bersama memperjuangkan dan mewujudkan visi dan misi daerah, dengan menjabarkan dalam program kerja pembangunan di daerah yang kita cintai bersama ini,’’ kata gubernur. Diakui gubernur, umumnya wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah, memiliki potensi sumber daya alam yang relatif besar. Namun fenomena objektif menunjukan belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Baik dengan masih adanya persoalan mendasar, yang antara lain menyangkut kondisi dan kesejahteraan dan kualitas sumberdaya manusia yang masih relatif rendah. Selain itu, masih ada indikasi kerentanan ketahanan ekonomi daerah, infrastruktur yang belum mantap dan jauh dari memadai, terbatasnya kemampuan kelembagaan pemerintah daerah dan kelembagaan masyarakat. Kondisi ketentraman dan ketertiban masyarakat yang harus terus ditingkatkan, namun mengingat tujuan utama pemerintahan yang demokratis, di era otonomi daerah lebih dimaksudkan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. “Maka tidak ada pilihan lain, kecuali segera ada langkah konkret kita bersama untuk berusaha tidak tertinggal, dengan meniadakan ketimpangan pembangunan di segala sektor. Melakukan lompatan-lompatan dalam kesetaraan daerah, sehingga diharapkan paling tidak di tahun 2020, kita dapat bersama sejajar dengan pemerintah daerah, maju melalui sektor agribisnis dan kelautan dengan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing,’’ harap Longki. Dipahami bersama lanjut gubernur, dalam upaya mewujudkan kejahteraan serta kemakmuran yang dibangun melalui kehidupan berdemokrasi politik, masyarakat berbangsa dan bernegara, tidak semudah membalikan telapak tangan. Perlu waktu dan proses, namun sebaiknya dalam waktu yang singkat penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, sudah harus mampu berjalan secara lebih berdayaguna dan berhasilguna. Oleh karena itu, kata gubernur pemerintah Kabupaten Buol, perlu segera menerapkan prinsip pengelolaan tata pemerintahan yang baik. Harus profesional, transparan, akuntabel, berkeadilan, efesien, dan efektif serta bermartabat dengan mengaktualisasikan fungsi-fungsi manajemen pemerintahan dan pembangunan. ‘’Untuk itu, saya minta agar Bupati dan wakil Bupati Buol dalam melaksanakan tugas dapat secara sungguh-sungguh memperhatikan terhadap beberapa hal, sebagai daerah otonom Buol memiliki kewenangan untuk menggali potensi sumberdaya alam dan potensi sumber-sumber keuangan, mengelola dan menggunakan sendiri untuk penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan daerah ini,’’ kata gubernur. Ketergantungan terhadap pemerintah pusat, harus diimbangi dengan peningkatan PAD. Sehingga dengan kemampuan menggali potensi-potensi tersebut akan dapat memberikan kontribusi bagi PAD yang secara bertahap dapat benar-benar menjadi bagian dari sumber keuangan yang utama. ’’Dengan kemampuan menggali potensi yang ada, saya yakin daerah ini akan mampu lebih memacu pembangunan dimasa yang akan datang,’’ ungkap gubernur. Masih kata gubernur, penguatan daerah memerlukan sikap inovatif dan kreatif dari aparatur yang kapabel, berkualitas, handal, berkinerja baik, serta mampu bedisain dan melaksanakan semua program pembangunan daerah secara terintegrasi, efesien dan efektif. Untuk itu, pengembangan kapasitas aparat, gubernur meminta pemerintah kabupaten Buol dapat mempersiapkan bina aparatur dengan mengikutkan dalam berbagai pelatihan, baik secra formal, fungsional maupun struktural. Dalam proses pelantikan, usai pengambilan sumpah jabatan dan penyematan tanda jabatan, dilaksanakan penyerahan bantuan dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) sebesar Rp6 miliar lebih, yang berbentuk bantuan peningkatan infrastruktur, bantuan infrastruktur dan prasarana kelembagaan dan sosial masyarakat serta bantuan alokasi khusus. Bantuan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang terdiri dari program tugas pembantuan sebesar Rp13 miliar lebih, yang terdiri dari program pembangunan kawasan transmigrasi sebesar Rp10 miliar lebih, program pengembangan masyarakat kawasan transmigrasi sebesar Rp2,2 miliar lebih serta penempatan perluasan kesempatan kerja sebesar Rp794 juta. Selain itu, bantuan untuk masyarakat transmigrasi di wilayah Kecamatan Buka dan Kiloan berupa bantuan rehabilitasi sarana fasilitas umum dan sosial sebesar Rp200 juta, dan bantuna pengembangan usaha di pemukiman transmigrasi yang di antaranya terdiri dari hand tractor, perontok padi. Penyerahan bantuan diserahkan Menteri PDT Ir Helmy Faisal Zaini. (awl) Gubernur///// Menteri PDT Serahkan Bantuan di Buol

Menteri Dan Gubernur Hadiri Pelantikan Bupati Buol

Menteri Dan Gubernur Hadiri Pelantikan Bupati Buol

Palu (ANTARA) - Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faisal Zaini bersama Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola direncanakan menghadiri pelantikan Bupati Buol terpilih Amiruddin Rauf/Syamsuddin Koloi yang akan berlangsung Rabu (10/10).
Menteri bersama Gubernur dan rombongan, Selasa siang akan bertolak ke Buol menggunakan pesawat reguler.
"Sekarang sudah di bandara. Rencana siang ini rombongan menteri singgah di Tolitoli karena pak Menteri akan menyerahkan sejumlah bantuan kepada Pemda Tolitoli," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Andi Syahrul Yotolemba, di Kota Palu, Selasa.
Syahrul mengatakan, selepas makan siang, menteri bersama rombongan melanjutkan perjalanan ke Buol melalui darat, sebab pelantikan akan berlangsung Rabu pagi.
Amiruddin Rauf/Syamsuddin Koloi akan dilantik oleh Gubernur Longki Djanggola atas nama Menteri Dalam Negeri.
Amiruddin/Syamsuddin menggantikan bupati sebelumnya Amran Batalipu yang kini sedang diproses hukum atas tuduhan menerima suap dari perusahaan perkebunan sawit di daerah itu.
Amiruddin/Syamsuddin terpilih melalui Pilkada Buol 4 Juli 2012 dengan memperoleh 36.436 suara atau 48,77 persen dari 74.704 partisipasi pemilih. Sementara Amran Batalipu yang berpasangan dengan Machmud Baculu memperoleh 29.755 suara atau 39,83 persen. Pasangan yang diusung Partai Golkar dan PKPB tersebut berada di urutan kedua dari empat pasangan calon.
Dua pasangan lainnya yakni Ramli Kadadia/Abdilah Bandung memperoleh 5.353 suara atau 7,17 persen. Serta urutan keempat pasangan Syahril Pusadan/Ahmad Andi Makka sebanyak 2.348 atau 3,14 persen.
Sementara itu, Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulawesi Tengah Zainal Daud yang ikut mendampingi Menteri PDT Helmy Faisal mengatakan, kehadiran menteri dari PKB tersebut untuk memberikan dukungan kepada Bupati Buol terpilih yang juga diusung oleh PKB bersama partai koalisi lainnya.
"Pak menteri juga akan menyerahkan bantuan kepada pemerintah Kabupaten Buol khususnya di sektor pertanian," tuturnya.
Zainal mengatakan, Buol sebagai salah satu daerah tertinggal di Sulawesi Tengah, akan terus mendapat perhatian dari pemerintah pusat agar daerah itu bisa bangkit dari ketertinggalan.(rr)

KTM Buol Belum Kantongi Izin Amdal



 
 
 
KTM Buol Belum Kantongi Izin Amdal

PEKERJAAN jembatan tepat di depan pintu gerbang masuk ke lokasi KTM. Terlihat lahan yang gundul akibat pembabatan hutan. FOTO: SYARIF/MS

BUOL, MERCUSUAR – Mega proyek Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kecamatan Tiloan Kabupaten Buol ternyata belum mengantongi izin analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Buol Ir Said Gontjeng yang ditemui usai menghadiri kegiatan peresmian rumah dinas Kejaksaan Negeri Buol, Selasa (3/11) membenarkan hal tersebut. “Setahu saya belum ada, sebab sayakan baru dua bulan di BLH, tapi coba tanya ke Pak Taufik dia yang tangani itu,” kata Said Gontjeng.
Taufik, yang membidangi perizinan pada kantor BLH juga membenarkan bahwa pekerjaan proyek KTM yang saat ini sudah dimulakan itu memang belum memiliki amdal. Bupati Buol Amran Batalipu mengatakan, pihaknya saat ini masih sedang mengurus perizinan amdal tersebut. Dari 120 hektar luas lahan KTM, sejauh ini 20 hektar lahan sedang dikerjakan pemerintah provinsi (pemprov) untuk pengerukan harian.
Sedangkan pekerjaan lanjutan akan ditangani langsung Pemkab Buol pada tahun 2010.
Menurut Amran, bila penanganan terus ditangani pemprov, kendala yang akan dihadapi terlalu banyak. Selain itu, pengambilalihan penanganan pekerjaan oleh Pemkab karena objek lokasi yang berada di Kabupaten Buol.
”Kalau yang urus provinsi, kemungkinan dalam proses pengurusan seperti amdal nanti akan lambat, untuk sekarang ini saya lagi berjuang terus agar proyek ini
ditangani kabupaten. Supaya kita tahu apa kekurangannya,” kata Amran.
Belum juga diperoleh keterangan total anggaran untuk KTM tersebut termasuk desain KTM.
Sedangkan terkait keberadaan proyek KTM itu, pemkab berencana dalam waktu dekat bakal menggelar seminar. Dalam seminar tersebut banyak hal yang akan dibahas, termasuk soal dampak lingkungan dari pembangunan KTM.
Untuk KTM Tiloan, izinnya sebanyak tiga jenis, masing-masing izin perumahan yang ditempati warga, izin pembangunan jalan dan izin pembangunan perkantoran.
Pantauan Mercusuar di lokasi KTM di Kecamatan Tiloan, Sabtu (31/10) terlihat sekian hektar hutan di lokasi tersebut gundul akibat adanya penebangan pembukaan lokasi.RIF