Rabu, 31 Oktober 2012

HIP/CCM Bantah Rebut Lahan Petani Buol

HIP Bantah Rebut Lahan Petani Buol

Ilustrasi -- ANTARA/Jafkhairi/wt
Perusahaan kelapa sawit PT Hardaya Inti Plantation (HIP) membantah telah merebut lahan dari petani di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah.

Lahan perkebunan kelapa sawit diperoleh HIP secara sah berdasar izin lokasi dan izin prinsip yang dikeluarkan oleh instansi berwenang tanpa berbenturan dengan masyarakat setempat.

Direktur PT HIP Bambang AS menjelaskan meski semua dokumen lahan memiliki keabsahan hukum namun pihaknya tetap akomodatif terhadap protes warga.

Perusahaan telah duduk bersama Pemda dan masyarakat setempat sejak 2000 dan telah dicapai kesepakatan bahwa Pemda akan memberikan ganti lahan. Oleh karena itu, jika masih ada yang kurang puas mestinya datang ke Pemda bukannya malah memprotes PT HIP.

Bambang menjelaskan bahwa pada Selasa (16/10), pihaknya telah menerima masyarakat yang tergabung dalam Forum Tani Buol (FTB) dan berhasil dicapai sejumlah kesepakatan.

Tapi disayangkan meski sudah tercapai kesepakatan, warga justru mendatangi sejumlah lembaga di Jakarta dan berkampanye lewat media massa, menyebarkan opini seolah-olah perusahaan telah bersikap jahat dengan mencaplok tanah warga.

Penjelasan Bambang AS ini disampaikan menyusul adanya protes dari beberapa orang yang tergabung dalam Forum Tani Buol yang menuding PT HIP telah menyerobot lahan warga, sehingga mereka datang ke Jakarta mengadukan permasalahan ini ke Walhi dan Komnas HAM.

Hal senada disampaikan Syarif Labboko, ketua Koperasi Plasma Fi Sabilillah, Buol yang juga merupakan tokoh petani Buol.

Ia menjelaskan masalah sengketa lahan warga dengan PT HIP telah diselesaikan secara musyawarah pada 2000 sehingga dirinya heran jika saat ini masih ada warga yang mengklaim tanahnya diserobot perusahaan.

Syarif menghimbau jika masih ada warga yang kurang puas mestinya membicarakannya dengan Pemda dan dengan koperasi plasma setempat, bukannya malah ke berbagai lembaga di Jakarta.

“Kalau mau menyelesaikan masalah mestinya duduk bersama dengan kita di Buol. Kalau berkoar-koar ke Jakarta pasti tidak akan menyelesaikan masalah karena ini  kan sebenarnya urusan Pemda,” katanya. (RO/OL-12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar